-->

Cara Berhenti Menyusui Tanpa Rewel pada Bayi dan Mencegah Payudara Ibu Penuh Asi

Menyapih anak bukan hal yang mudah, ada dua hal yang perlu diperhatikan saat akan menyapih yakni rasa sakit pada ibu dan rewel pada anak. Selama menyapih pun perlu tips dan strategi yang benar agar tubuh ibu tetap bugar dan anak tetap sehat. Biasanya payudara ibu saat menyapih penuh dengan asi sehingga berasa sakit, ini perlu diperhatikan bagi seorang ibu selama beberapa minggu dari niat ingin menyapih anaknya. Yang menyebabkan isi payudara penuh asi adalah ketidaksiapan tubuh ibu, ini bersifat alami, lalu yang bisa ibu lakukan adalah dengan cara-cara yang tidak kejam, seperti menjadwalkan menyusui anak lebih jarang dll. Penyapihan dengan berhenti seketika tidaklah baik, selain menyebabkannya payudara penuh asi, juga radang kelenjar air susu terasa nyeri dan tersumbatnya saluran asi.


Selain itu juga bisa menyebabkan kondisi ibu, sbb:
  • Demam di atas 38 derajat Celsius
  • Kulit merah, berbentuk seperti segitiga atau pola segitiga
  • Pembengkakan pada payudara
  • Merasa sakit/kehilangan energi

Namun, gejala itu semua bisa diatasi dengan cara sehat dan aman.

Caranya mudah saja, perhatikan beberapa poinnya, ibu bisa coba sendiri dan lihat hasilnya.

#1 Tetap Menyusui Anak Namun Dijarangkan

Mulailah melakukan pelan-pelan selama proses penyapihan, tujuannya agar tubuh ibu dapat menyesuaikan diri, secara naluri, tubuh ibu selama setahun memang dipersiapkan untuk memenuhi nutrisi anaknya, sehingga jika melakukan penyapihan seketika sebelum setahun maka dampaknya payudara akan penuh asi, dinding kelenjar susu terasa nyeri dan saluran asi tersumbat.

Jika ibu ingin anaknya melupakan menyusui, maka niatkan mulai dari usia bayi 6 bulan, selama bulan ini anak bisa diajari makananan padat, dan juga tetap diberikan air asi secukunya saja sampai usia bayi genap setahun. Pemberian asi pada pra penyapihan dilakukan sejarang mungkin.

Dan juga perhattikan hingga tubuh ibu tetap normal, normalnya kondisi ibu memerlukan waktu yang bervariasi, mulai dari seminggu hingga beberapa bulan, ibulah yang bisa melihat kondisinya. Jika sudah direncara jauh hari maka keinginan menyapih anak dalam waktu setahun akan tercapai.

#2 Melihat Dulu Tanda-Tanda Bayi yang Siap Untuk Disapih

Waktu anak disapih berbeda, perbedaan ini dapat dilihat dari tanda-tandanya, seperti anak sudah mulai menyukai jenis makanan padat seperti orang dewasa, atau juga bisa dibantu untuk mulai makanan padat, tujuannya agar anak mudah disapih tanpa asupan susu asi ibu.

Minimal anak mulai disapih setelah usia 12 bulan, dan selama ini direkomendasian bagi bayi untuk tidak meminum selain asi, secara medis kandungan asi lebih steril dan lengkap nutrisi, bisa juga untuk obat anak ketika sakit, anak dibawah usia setahun harus lengkap nutrisinya. Makanya tidak heran saat anak atau bayi sakit panas maka anjuran ibu untuk sering memberi air asi yang lebh banyak dari umumnya karena dapat membantu penyembuhan lebih cepat. Luar biasa bukan!

Memulai waktu menyapih anak dari asupan asi tidak boleh kejam, hari ini niat menyapih dan hari ini juga men-stop menyusui, ini tidak dianjurkan sekali. Lalu bagaimana yang harus ibu perhatikan?? Ibulah yang tahu persis kondisi anakanya, karena setiap anak berbeda, ikuti alur intuisi anak. Yang paling sederhana melihat tanda alami anak siap disapih adalah anak mulai menyukai makanan padat ketimbang makanan lebut dan tidak mudah rewel atau nangis.

#3 Jenis Makanan Padat yang Boleh Diperkenalkan Bayi

Bolehnya memperkenalkan jenis makanan padat pada bayi sejak usia 4 bulan, jangan memberikan jenis makanan padat secara berlebihan, tetap menakarnya sebatas mencicipi dan harus tetap diberikan asupan susu asi sesuai jadwal masing-masing, bayi minta disusui tampak tanda-tandanya, seperti menangis dan lain sebagainya, saat itulah jangan dipaksa makan makanan padat, turuti keinginan bayi dengan baik.

Agar bayi doyan makanan padat saat pertama kali diberikan maka campur jenis makanan padat itu dengan asi ibu. Seperti jenis makanan bahan sereal dicampur dengan air asi ibu. Makanan sereal yang mudah didapat dipasaran saat ini roti khusu bayi. Hindari jenis makanan keras yang sekiranya tidak bisa dikunyah, dan bila ingin memberikannya makanan keras tersebut, maka sebaiknya kunyah terlebih dahulu oleh ibu.

Makanan padat bisa ditambah kuantitasnya setelah umur 6 bulan, sehingga masa sapih anak lebih cepat, tepat setahun bisa dihentikan air susu.

#4 Ritme yang Stabil pada Pemberian Asi Diwaktu-Waktu Tertentu

Pada usia 9 bulan mulai mensiasati tanda anak minta asi, biarkan saja jika si anak  melupakan asi ibu, namun tidak lupa berikan makanan dan gizi yang cukup untuk anak.

Jika anak tetap ingin menyusu, maka berikanlah asi ibu dua kali per harinya. Anak akan bisa terlatih melupakan air susu ibu, terus perhatikan apakah bayi menyadarinya, lewatkan waktu terus jika bayi melupakan menyusu, nanti bayi dapat beradaptasi sendiri sampai benar-benar tidak menyukai air asi ibu.

Ini akan sulit dilakukan, hanya ibulah yang tahu pada kondisi anaknya. Pemberian asi saat proses penyapihan perlu waktu dan tidak instan, jadwalkan pemberian asi minimal dua kali saja dalam sehari atau bahka sekali saja. Ritme yang stabil seperti pemberian dan pemberhentian asi disetiap harinya akan lebih mudah bagi bayi untuk melupakannya, dan juga dapat mencegah payudara ibu penuh asi.

Seperti yang saya ulas diawal, bahayanya payudara ibu penuh asi saat penyapihan anaknya, untuk itu tetap berikan asi ibu saat-saat tertentu agar dapat mencegah payudara penuh asi yang ditandai nyeri pada payudara.

#5 Mengganti ASI dengan Susu Beli

Tindakan menganti asi dengan susu beli hanya sebagai alternatif saja, karena sebagus apapun susu beli masih kalah kualitasnya dengan susu asi ibu, susu asi dipercaya medis lebih steril dan bernutrisi komplit.

Namun begitu, jika ibu tidak ada waktu untuk menyusui karena sibuk kerjaan menjadi wanita karir, maka sebagai ganti menyusui anaknya dengan memberikan susu formula dengan memakai botol dot susu. Dan jangan lupa ada baby sister untuk maramut bayi selama penyapihan jika si ibu sibuk pada dunia karirnya. Sebaiknya bagi si ibu selama setahun meminta cuti kerja, agar peramutan bayi untuk masa tumbuhnya lebih maksimal dan inten.

#6 Hindari Pemompaan Asi Ibu Secara Berlebihan

Sebagai ibu karir yang tidak ada waktu luang untuk menyusui bayinya maka bisa menggunakan pompa asi agar dapat diminumkan sewaktu-waktu pada bayi oleh pasangan anda atau orang lain, namun jangan keseringan melakukan pemompaan air susu payudara karena dapat memicu produksi air asi lebih banyak. Lakukan minimal dua kali sehari saja atau kurang dari dua kali lebih baik.

Mengapa ada sistem pompa asi?? pada umumnya alat pempa asi ini untuk menanggulangi ibu malas menyusui, karena sejatinya asi sangat dibutuhkan oleh bayi selama masa pertumbuhan dan dapat berfungsi sebagai daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit. Selain itu, ada juga karena bayi yang disusui sering menggigit sehingga ibu trauma. Alat pompa asi ibu ini sudah banyak dijual dipasaran.

Jika air susu asi hasil pompa sedikit, hanya sekitar 60-80 ml, maka berhentilah sebab akan membuat nyeri pada payudara ibu.

***
#Melakukan Perawatan Diri pada Ibu Selama Menyapih Anaknya

Selain tujuan utama memberhentikan anak dari menyusui, maka tentunya kesehatan pada ibu juga diperhatikan, melakukan perawatan diri selama menyapih juga penting, seperti program hidup sehat, mengompres payudara agar cepat erjadi pengosongan asi, dan lain sebagainya. Lebih detailnya bisa menyimak poin-poin penting dibawah ini.

#1 Program Hidup Sehat

Produksi air susu ibu ditopang dengan plah hidup sehat, dari pola makanan dan minumannya, sehingga selama penyapihan ibu tetap melakukan pola hidup sehat, bukan lantas memaksa mengurangi makan dan minum karena takut produksi asi meningkat. Asi dapat dikosongkan dengan cara manual asalkan ibu sabar dan tidak putus asa.

#2 Kompres Payudara dengan Air Dingin

Salah satu cara mengurangi produksi asi adalah dengan rutin mengompres payudara dengan air es. Caranya bisa menggunakan waslap atau sejenisnya untuk dikompreskan kebagian payudara, waslap bisa kamu bekukan dikulkan terlebih dahulu agar cepat dingin dan supaya tidak cepat mencair karena suhu tubuh ibu.

Selain dapat menghambat produksi asi, kompres ini juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada payudara. Rasa nyeri bisa dirasakan saat terjadi payudara penuh asi atau saluran lubang asi tersumbat.

Jika rasa nyeri pada payudara sudah reda akibat asi sulit dikeluarkan karena saluran tersumbat hal hal lainnya yang membuat nyeri, maka yang bisa dilakukan oleh ibu adalah dengan mandi air hangat, hingga dirasa air asi bisa keluar dan saluran tidak tersumbat lagi, namun jika sering melakukan mandi air hangat dapat memicu meningkatkan produksi asi.

#3 Kompres Payudara dengan Daun Kubis

Daun kubis ini sudah berabad-abad digunakan untuk pengosongan air asi dalam payudara. Caranya dengan hanya menempelkan selembar daun kubi ke payudara ibu selama seharian, jika dirasa daun sudah melayu maka ganti dengan lembar daun kubis baru.

Cara lain juga bisa membuat adonan daun kubis yang dihaluskan dan dicmapur adonan agar enzim pada daun bisa lepas dan terserap oleh payudara ibi.

Jika daun kbis ini tidak manjur setalah beberapa hari, maka carilah cara lain yang dapat membantu pengosongan air asi ibu.

#4 Melakukan Pemijatan Payudara

Payudara yang penuh asi biasanya akan berasa nyeri seperti pembekakkan, pembekakkan itu terjadi karena saluran asi tersumbat, sehingga bisa melakukan pemijatan perlahan pada payudara agar saluran tidak lagi tersumbat, sebaiknya sebelum pemijatan, kompres payudara dengan air hangat dan handuk atau waslap agar lebih mudah membuka saluran asi.

Demikainlah poin-poin penting yang harus diperhatikan oleh ibu selama program penyapihan, terkadang proses menyapih sangat sulit dilakukan oleh ibu, tidak hanya memperhatikan fisiknya namun psikisnya juga, untuk itu cara terbaik selama ibu menyapih adalah meratapi kesedihannya dan menangislah, karena ini akan dapat melakukan penyapihan dengan iklas.

Kondisi psikis ibu bermacamberbeda-beda, dan kasih sayang pun berbeda, dan bukan berarti setelah berhasil menyapih, si ibu tidak lagi menyayangi anaknya, itu tidak.

Semoga artikel ini dapat membantu ibu dalam program penyapihan anaknya.
PERHATIAN! Mohon dengan amat sangat untuk tidak copy paste isi artikel dalam blog ini kecuali disertai sumber URL-nya. Blog ini atas perlindungan Allah SWT semata.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di kolom bawah ini.
Tuliskan komentar Kamu menggunakan bahasa yang sekiranya mudah difahami.
Tidak memakai singkatan maupun bahasa lokal.
Trims_